LIMBOTO, – Merayakan malam tumbilotohe Ramadhan tahun ini, Bupati Nelson Pomalingo bersama Wakil Bupati Fadli Hasan turut menandainya dengan pemasangan lampu minyak di halaman depan rumah dinas Bupati Gorontalo. Tradisi tumbilo tohe atau pasang lampu merupakan kebiasaan masyarakat Gorontalo yang dilakukan pada tiga atau empat hari mengiringi setiap akhir Ramadhan.
Pelaksaanaan pasang lampu di halaman rumah dinas Bupati dilangsungkan usai shalat magrib, Rabu (21/6). Pada kesempatan itu Bupati Nelson dan Wakil Bupati Fadli bersama Sekretaris Daerah dan Ketua TP. PKK serta jajaran pejabat daerah bersamaan menyulutkan obor ke lampu-lampu minyak yang berderet rapi pada sebuah arkus besar dari bambu yang dihiasi janur pada setiap sisinya.
Malam tumbilo tohe memang merupakan tradisi adat istiadat yang telah berlangsung sejak lama dan turun temurun dalam kalangan umat muslim di Gorontalo. Tak heran jika Pemerintah dan masyarakat di daerah ini nampak tetap terus berkomitmen melestarikan tradisi ini walau ketersediaan minyak tanah sebagai satu-satunya bahan bakar yang digunakan di malam pasang lampu sulit didapatkan dan mahal harganya.
Atas kondisi kekurangan bahan bakar itu, sangat disayangkan kemurnian tumbilotohe kini perlahan mulai terkikis. Mulai banyak kalangan masyarakat yang memanfaatkan lampu-lampu listrik untuk mensiasati agar tradisi akhir ramadhan tetap berkesan meriah.
Festival Tumbilotohe di Danau Limboto
Dipihak lain, Pemerintah Kabupaten Gorontalo memusatkan pelaksanaan malam tumbilotohe di tepian Danau Limboto. Kegiatan yang diikuti seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) itu dikemas dalam sebuah festival yang dinamai festival tumbilotohe. Panitia internal dari Pemda Kabupaten Gorontalo akan melakukan penilaian terhadap penataan lampu-lampu tradisional terbaik.
Diselenggarakannya festival ini pun nampak menarik minat seluruh masyarakat yang terlihat berkunjung ke pusat pelaksanaan. Mereka menikmati bayang-bayang kemilau lampu yang dimainkan riak air ditepian Danau Limboto. (*)