LIMBOTO – Pemerintah Kabupaten Gorontalo saat ini berhasil menekan angka stunting hingga ke angka 10 persen. Capaian itu melampaui target Nasional yang menargetkan penurunan stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024. Sebagaimana dirilis bappenas.go.id., pada awal Agustus 2021, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Peraturan ini merupakan wujud komitmen pemerintah dalam mempercepat pencapaian target penurunan stunting menjadi 14 persen pada 2024, yakni sesuai amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024.
Bupati Gorontalo, Prof. Dr. Ir. Nelson Pomalingo menilai stunting sebagai bahaya laten yang akan menjadikan masa depan penderitanya menjadi rapuh. Karenanya ia terus mengerahkan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa, serta stakeholder terkait untuk memiliki program kerja penurunan stunting.
“Stunting ini adalah bahaya laten kita, karena tidak langsung terlihat masa depan akan menjadi rapuh, karena stanting ini orang kerdil yang apa namanya terkait dengan produktivitas dan kecerdasan yang ada. Alhmadulillah Kabupaten Gorontalo 35 persen (awalnya) sekarang tinggal 9 persen tapi barusan naik menjadi 10 persen. Artinya dengan era Covid ini dampaknya tidak hanya ekonomi, tapi juga kesehatan,” jelas Bupati Nelson Pomalingo, Selasa (26/10/2021), di Limboto.
Akan adanya program-program penanganan stunting di setiap OPD, Pemerintah Kecamatan, terlebih pada Pemerintah Desa, merupakan komitmen Nelson Pomalingo dalam mempercepat penurunan stunting, terutama untuk mendukung capaian Nasional menjadi 14 persen pada tahun 2024 sebagaimana diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024.
Disamping upaya Pemerintah Daerah, keberhasilan penurunan angka stunting di Kabupaten Gorontalo tak lepas dari peran aktif Tim Penggerak PKK. Organisasi ini telah menggerakkan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk mengedukasi masyarakat tentang efek stunting, sejak tahun 2018.
“Program penurunan stunting diera 2018 kemarin memamng kami PKK terlibat langsung karena diberikan target untuk bagaimana kami bisa mencapai penurunannya 3 sampai 4 persen”, kata Ketua TP. PKK Kabupaten Gorontalo, Ny. Fory Pomalingo Naway, Selasa.
Pendekatan yang dilakukan TP. PKK, urai Fory, adalah mengedukasi masyarakat penderita stunting termasuk para ibu hamil.
Pelayanan kepada ibu hamil dilakukan dengan pemberian asupan makanan sesuai dengan kebutuhan janin dalam kandungan.
“Untuk menangani anak (stunting) kami mengedukasi dengan pola makan dan pola asuh. Kegiatan-kegiatan ini didukung oleh lintas sektor yang meliputi Puskesmas, PPKBD dan Sub PKKBD. Semua terlibat langsung,” jelas Fory Naway.
*/Kominfo