LIMBOTO, transHulonthalo – Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mulai menyiapkan generasi bangsa siap pakai dari Gorontalo untuk negeri ini. Harapannya, para generasi itu akan menjadi orang-orang besar dan berkiprah dalam pembangunan Nasional di masa akan datang. Langkah yang ditempuh Bupati Nelson itu juga untuk menyikapi tingginya angka kemiskinan dan masih besarnya jumlah pengangguran.
Sebagai langkah awal untuk mencetak generasi siap pakai itu, Pemkab Gorontalo melakukan pembekalan bagi para siswa-siswi tingkat SMA sederajat (kelas XII), yang berkeinginan melanjutkan ke perguruan tinggi kedinasan atau bercita-cita masuk TNI – Polri. Pembekalan itu dilakukan di aula Kodim 1304, Rabu (15/3).
“Problem kita saat ini adalah SDM, sehingga telah berimbas pada kemiskinan dan pengangguran karena belum dikelola dengan baik. Padahal kita memiliki peluang. Makanya diprogramkanlah ini mulai tahun 2017,” ujar Bupati Pomalingo.
Ia mengungkap fenomena kemiskinan dan pengangguran serta banyaknya sarjana nganggur yang ditengarai akan terus mengalami peningkatan jika tidak dikelola dengan baik . Maka upaya mengarahkan sumber daya ke perguruan-perguruan tinggi yang membiayai mahasiswanya dijadikan sebagai kesempatan terbaik dalam menjamin pemberdayaan potensi yang dimiliki. Ia pun menyebut STPDN (Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri) dan TNI – Polri sebagai alternatif untuk meraih peluang bagi para siswa yang layak atau memenuhi syarat.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gorontalo, Titiyanto Pauweni, dalam laporannya mengatakan pembekalan bagi para siswa-siswi yang hendak melanjutkan ke perguruan tinggi kedinasan dan TNI – Polri itu diikuti oleh 90 peserta. Peserta akan dibekali dengan penguatan integritas selama tiga hari sejak Rabu. Dikbud, tambah dia, menghadirkan para pemateri dari TNI, Polri, serta STPDN dalam pembekalan itu.
Di kesempatan yang sama, Kapt. Inf. Samsudin Datukramat, mewakili Dandim Gorontalo, nampak menyambut upaya baik Pemerintah Kabupaten Gorontalo. Ia menilai program itu adalah upaya positif dan menjadi satu-satunya terobosan jitu yang dilakukan di Provinsi Gorontalo.