LIMBOTO – Dalam rangka kendalikan inflasi pemerintah Kabupaten Gorontalo laksanakan pasar murah Gemilang di desa haya-haya Kecamatan Limboto Barat, Kamis (12/10/2022). Pasar murah yang menyasar masyarakat kurang mampu ini pun hasil kolaborasi antara dinas perindag, Baznas Kabupaten Gorontalo dan Bank Sulutgo (BSG) Cabang Limboto.
Lokasi pasar murah gemilang dipusatkan di halaman kantor desa haya-haya tersebut dihadiri langsung Bupati Gorontalo Prof. Nelson Pomalingo, Ketua TP-PKK Kabupaten Gorontalo Prof. Fory Naway, kepala dinas perindag Viktor Asiku, Pimpinan BSG Cabang Limboto Dr. Tommy Gobel serta Pimpinan Baznas Kabupaten Gorontalo.
Bupati Gorontalo Prof. Nelson Pomalingo dalam sambutannya mengatakan pasar murah gemilang dilaksanakan dalam rangka stabilkan harga bahan pokok masyarakat dan paling utama menekan dan kendalikan terjadinya inflasi.
Karena itu,
Dirinya berharap pelaksanaan pasar murah begini data yang utama agar sejumlah bahan pokok yang disubsidi tepat sasaran.
“Sehingga bantuan subsidi bahan pokok ini harus memenuhi dan tepat sasaran,” harap Nelson.
Ia pun mengatakan, bantuan untuk subsidi BBM bulan November dan Desember ada lagi.
“Insya allah dua bulan kedepan dapat lagi karena akan dicairkan,” terang Nelson.
Pada kesempatan itu, Nelson ajak masyarakat mensyukuri berbagai bantuan yang diberikan pemerintah.
Nelson berharap masyarakat juga manfaatkan lahan pekarangan untuk ditanami bawang, rica dan tomat.
“Kita bisa manfaatkan lahan pekarangan lakukan penanaman,” pinta Nelson.
Ditempat yang sama Kepala Dinas Perindag Dr. Viktor Asiku menambahkan pasar murah gemilang menyasar 300 orang warga desa haya-haya. Ada empat bahan pokok yang disbusdi antara lain rica, bawang, telur dan minyak kelapa.
“Empat bahan pokok setelah disubsidi total harganya Rp. 70 dengan rincian telur 10 biji harga Rp 10.000,cabe rawit Rp 35/ Kg, bawang merah Rp 20/Kg dan minyak kelapa Rp 5.000/Botol 600 Mil. Minyak kelapa pun kita beli dan berdayakan IKM pulubala,” jelas Viktor.
Alasan kami mengambil lokasi desa haya-haya pertama,karena dari sisi data stunting haya-haya berada pada posisi 5, 4 persen, kedua tingkat kemiskinan ekstrim data dari P3KE ada tiga ratusan kepala keluarga sehingga inilah alasan kita memilih desa haya-haya.
“Pasar murah dilaksanakan pasca kenaikan BBM serta kenaikan Inflasi. Mudah-mudahan kegiatan pasar murah ini betul-betul bisa dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya desa haya-haya. Sumber anggaran kolaborasi baznas, perindag dan BSG Cabang Limboto,”tandasnya.
Liputan: Irfan Mohamad