LIMBOTO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo memulihkan ekonomi yang telah lesu akibat penerapan pembatasan aktifitas sosial ditengah pandemi Covid-19. Hal itu dikatakan Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo, Selasa (16/6/2020), dalam dialog interaktif di Stasiun RRI Gorontalo.
Nelson menegaskan, Pemkab Gorontalo terus mendorong investasi dan berupaya mengimbangi pergerakan pasar (perdagangan) yang cenderung mengarah ke sistem digital.
“Kita terus mendorong investasi, dan mendorong pasar, untuk mendorong interaksi ekonomi melalui digital yang kita buat sekarang. Memang pedagang konvesional tidak kami tutup, jadi mereka tetap berjualan seperti biasa, tapi kami berharap banyak pedangan ini sudah harus memahami digitalisasi,” tegasnya.
Alasan untuk mendigitalisasi sektor perdagangan, sebut Nelson, adalah alternatif terbaik yang harus ditempuh dalam mengatur aktifitas masyarakat saat penerapan perilaku hidup baru (new normal life).
Dengan begitu, meski tanpa interaksi lansung antar pedagang dan pembeli, maka geliat di pasar pun tetap eksis.
Bahkan untuk mewujudkan sasaran tersebut, Dinas Kominfo Kabupaten Gorontalo terlihat sedang berkutat mengembangkan sebuah sistem digital yang berfungsi memediasi aktifitas transaksi antara pembeli dengan penjual. Aplikasi ini dilabeli ‘SiPARDI’ atau sistem pasar rakyat digital. Untuk sementara aksesnya melalui www.sipardi.gorontalokab.go.id. sambil menunggu pengembangan ke sistem android.
“Ini upaya mendorong interaksi pembeli dan penjual. Jika interkasi itu banyak, maka ekonomi naik. Mudah-mudahan dengan pasar digital seperti ini dapat menaikan omset, menaikan interaksi ekonomi di daerah Gorontalo. Nah, saya kira masyarakat akan bergeser dari konvesional ke digital,” ujar Nelson.
Agar sasaran bisa efektif, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Gorontalo (telah mendapat dukungan BRI Cabang Limboto) mulai melakukan sosialisasi kehadapan publik, utamanya tentang sistem pengoperasian kepada para penjual atau pelapak.
Dari data pelapak yang sempat dihimpun dari tim pengembang SiPardi, sejak dibuka, pengguna aplikasi itu kini mencapai ratusan pedagang dengan jenis dagangan sangat bevariasi, seperti, kios-kios penyedia kebutuhan harian, toko kelontong, sandang, kuliner, hingga produk-produk ekslusif.
Dengan melancarkan strategi digitalisasi tersebut Bupati Nelson terlihat optimis bahwa ekonomi masyarakat di Kabupaten Gorontalo akan pulih dan mengalami peningkatan.
#