LIMBOTO – Dinas Sosial Kabupaten Gorontalo meluncurkan bantuan sosial (bansos) kepada para lansia dan bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) lansia produktif.
Untuk meningkatkan ekonomi keluarga tidak mampu dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar lansia yang menjadi tanggungannya dinas sosial Kabupaten Gorontalo gelontorkan bantuan berbasis keluarga atau Family Support kepada lansia Netra dan bantuan Usaha ekonomi Produktif ( UEP) kepada lansia Produkti.
Kegiatan penyerahan bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Bunda Defabel Kabupaten Gorontalo, Prof. Fory Naway dan disaksikan langsung Suprayayat Kepala Seksi Layanan Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) “Tumou Tou” Manado, minggu ( 12/12)2021).
Bunda Defabel Kabupaten Gorontalo, Fory Naway mengatakan,program bantuan UEP kepada lansia sejak periode pertama telah dilaksanakan dan itu atas kolaborasi dengan dinas sosial.
Kata Fory Naway, Program ini bertujuan memberikan rehabilitasi sosial,pendampingan,dukungan teknis dan dukungan aksesibilitas bagi lansia potensial dan lansia non potensial agar dapat memulihkan dan mengembangkan fungsi sosialnya secara wajar.
“agar lansia dapat menjalani kehidupan di masa tuanya secara berkualitas baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, maupun masyarakat,” Kata Fory Naway.
Terkait bantuan Family Support, dirinya menyebutkan ini baru pertama di Kabupaten Gorontalo atas perjuangan dinas sosial
hasil identifikasi verifikasi dan validasi data PMKS lebih khusus untuk penyandang disabilitas sensorik netra di Kabupaten Gorontalo oleh BRSPDSN”Tumou Tou”manado.
Ia pun menyampaikan apresiasinya kepada dinas sosial dan BRSPDSN Tumou Tou
melaksanakan kegiatan asistensi rehabilitas sosial berbasis keluarga atau family Support berbagi penyandang disabilitas Sensorik Netra.
“Ini merupakan atensi dan kepedulian pemerintah Kabupaten Gorontalo kepada masyarakat khususnya para disabilitas netra dan lansia produktif,” terang Fory Naway.
Semnetara itu Plh Kepala dinas sosial melalui Sekertaris dinas sosila, Titi Nur menambahkan,
Jadi program family support adalah program balai netra Tumou Tou dari kementerian sosial RI tapi berdomisili di manado sebagai perpanjangan tangan bagi daerah Indonesia Timur.
Kata Titi Nur, Dua tahun lalu, sampai tahun kemarin balai netra itu hanya khusus program untuk disabilitas netra tapi mulai tahun ini seluruh program kementerian sosial terkait bantuan uk seluruh PMKS akan dialokasikan dibalai netra di manado sehingga kita dari daerah kabupaten dan kota tidak perlu ke pusat tapi bisa langsung mengajukan proposal diBalai Netra Sitou Tumou Towu Manado.
“Jadi, balai ini perpajangan kementerian sosial RI untuk daerah indonesia timur. Sehingga, alhamndulillah, berkat kerjasama dan komunikasi baik kepala balai netra dengan pemerintah daerah Kabupaten Gorontalo maka tahun ini kita beroleh program itu,”jelasnya.
Bantuan -bantuan family support khusus tahun ini dan baru pertama kali dilaksanakan di Kabupaten Gorontalo dan ini atas komunikasi yang baik antar pimpinan yang memberi ruang dan kesempatan kepada kita dinsos untuk memperjuangan dan meloby anggaran2 serta bantuan untuk para untuk lansia netra dipusat dalam hal ini balai netra di manado.
” bantuan itu antara lain, ada bahan -bahan Pokok makanan, ada tongkat karena dalam program ini para disabilitas netra dibelajarkan berjalan menggunakan tongkat sehingga tidak memerlukan lagi bantuan orang lain, artinya bisa mandiri atau sendiri dalam melakukan aktifitas sehari hari dan alhamdulillah kita juga mendapatkan bantuan kursi roda sejumlah 40 (empat puluh) buah uk para penyandang disabilitas ungkap Titi Nur.
Ia pun menyampaikan, tahun ini pemerintah kabupaten Gorontalo memberikan bantuan usaha ekonomi produktif kepada lansia. Bantuan ini untuk para lansia produktid untuk pengembangan usaha.
“Masing masing orang Bantuan itu antara lain, Beras 50 kg,gula pasir 12 Kg,mie instan 2 karton, susu shacet 4 lusin, teh Shacet 5 lusin, minya goreng 20 kg, sabun mandi 5 batang,. Sabun cuci 5 lusin, shampo 5 lusin dan kopi bubuk 5 lusin. Tahun ini ada 40 orang lansia produktif yang beroleh bantuan untuk pemgembangan usahanya,” tutup Titi Nur.