LIMBOTO, – Indeks gini ratio mencapai 0,4 terlampau besar sehingga menjadi permasalahan bagi Pemerintah Kabupaten Gorontalo dalam menekan angka kemiskinan. Dengan besaran angka tersebut, kesenjangan kesejahteraan rakyat sangatlah kontras karena menggambarkan tingkatan ekonomi masyarakat yang tidak merata. Maka bergulirnya dana desa diharap bisa mengatasi kesenjangan ekonomi yang ada.
Hal itu ditekankan Bupati Nelson Pomalingo pada rapat koordinasi teknis pelaksanaan APBDes tingkat Kabupaten Gorontalo T. A. 2017, yang dihadiri para Camat, Lurah dan Kepala Desa, di gedung Kasmat Lahay, Selasa (11/4). Menurutnya, besarnya dana desa sebesar Rp. 148.872.168.000,- yang diperoleh seluruh desa di Kabupaten Gorontalo perimbangannya harus mengarah pada pemberdayaan dan pembangunan infrastruktur pendukungnya.
“Yang memberi kontribusi prosentase kemiskinan terbesar di pronvisi ini adalah Kabupaten Gorontalo, yakni mencapai 21,5 persen. Makanya pada kesempatan Musrenbang Provinsi saya tekankan jika ingin mengeroyok kemiskinan maka perhatikanlah Kabupaten Gorontalo”, ujar Bupati Pomalingo.
Sesuai data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Gorontalo, pada kesempatan itu dipaparkan perimbangan anggaran dana desa, meliputi 29,14% diarahkan untuk pemberdayaan masyarakat sedangkan sebesar 70,86% diarahkan pada pembangunan infrastruktur untuk mendukung program pemberdayaan. Karenanya, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Gorontalo, Drs. CokroBupati Katili, ME, mengatakan evaluasi tersebut akan dilakukan dua kali dalam setahun, evaluasi pertama sosialisasi program, kedua evaluasinya.
Cokro berharap dirancangnya anggaran dana desa tahun 2017 bisa mempersempit gini ratio di Kabupaten Gorontalo, sehingga penekanan angka kemiskinan dapat dicapai merata dan berkualitas melalui program pemerintah desa. (*)