LIMBOTO – Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo memerintahkan jajaran kesehatan mewaspadai hepatitis misterius setelah empat kasus meninggal dunia di Indonesia. Hal itu disampaikan dalam pertemuan secara daring dalam apel siaga dengan para tim pendamping keluarga (TPK) Bergerak, di ruang Madani Kantor Bupati, Kamis (12/5/2022).
Hingga kini, hepatitis akut misterius masih dipelajari dan dianalisis secara global, namun begitu Bupati Nelson meminta setiap Puskesmas mulai mewaspadai sebagai pencegahan dini.
“Misalnya Puskesmas, itu harus mengadakan rapat dan harus mengecek jangan sampai ada hepatitis. Maka saya minta minggu ini ada tim internal untuk tindak lanjut dari masalah ini,” katanya.
Sementara itu, penyelenggaraan apel Siaga TPK Bergerak yang dipimpin Bupati secara daring juga dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pendampingan keluarga bagi calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca bersalin, baduta, serta persoalan stunting yang dinilai penanggulangannya sangat penting.
Bahkan setelah berhasil menekan stunting ke angka 5%, Bupati Nelson kembali berharap kedepan jajaran kesehatan akan melakukan langkah-langkah strategis sehingga capaiannya menyentuh nol persen.
“Sunting di Indonesia itu 30 persen dan itu menjadi beban kita kedepan kalau kita tidak tanggulangi, dan untuk stunting Gorontalo itu tinggal 5 persen. Namun harapannya bisa turun menjadi nol persen agar supaya menciptakan generasi emas 2045 untuk SDM yang unggul,” harap Bupati Nelson.
Laporan: Tiwi/Riri, Editor: Zulkifli Mile