LIMBOTO – Bupati Gorontalo Prof. Nelson Pomalingo menyebut, menulis buku adalah budaya ilmiah. Ia mengatakan, budaya ilmiah adalah berpikir deduktif dan induktif.
“Buku ini, tidak sekedar teoritis tapi praktis yang digambarkan oleh Pak Fadel sebagai penulis buku hari ini,”sebut Nelson saat menjadi pembicara sekaligus membedah Buku karya anggota DPD RI Prof. Fadel Muhammad, di gedung rektorat Universitas Negeri Gorontalo,Selasa (27/09/2022).
Seperti diketahui, karya buku Prof. Fadel Muhammad adalah “Building A Legacy. menimba ilmu, mengepakan bisnis dan berbakti pada bangsa.
Lanjut Nelson, seorang ilmiah tidak teori terus tapi harus dikaitkan dengan deduktif, riset, data dan fakta.
“Dan inilah yang saya kira dalam buku ini,” kata Nelson.
Kemudian, luar biasa juga dalam membedah buku itu, dikolaborasikan yang tua dan muda.
“Apa yang dibuat pak fadel mendorong anak –anak muda menjadi hebat,” ujar Nelson.
Setelah dirinya membaca buku itu, Nelson menyebut ini adalah sejarah hidup Pak Fadel Muhammad.
“Menjadi inspirasi, motivasi bagi kita semua,ini adalah karya pundamental,”ungkap Nelson.
Kita mulai dari buku ini,saya akan melihat bagaimana khusus Gorontalo
Pertama, saya ingin mengatakan, karena Pak Fadel sebagai peletak dasar pembangunan Provinsi Gorontalo.
“Yang paling saya rasakan dan mungkin kita semua memberikan semangat jati diri sebagai orang Gorontalo. kita patut berbangga kalau kemana-mana Gorontalo ada Pak Fadel disana,menumbuhkan jati diri Gorontalo,”kata Nelson.
Karena memang, tujuan dibentuknya provinsi Gorontalo, pertama meningkatkan kesejahteraan,kedua [elayanan cepatdan ketiga membangun jati diri.
“itulah saya kira dengan tiga hal itu dilakukan Pak Fadel,”pungkas Nelson.
Intinya, saya mengapresiasi Building A Legacy, bagaimana Legacy dibuat Pak Fadel, pertama Legacy Pak Fadel di Gorontalo. Pak Fadel membuat kebangga Gorontal, jati diRI Gorontalo, pelayanan yang terus baik kemudian pengembangan SDM bahkan ekonomi terkaiy dengan jagung.
“paling penting lagi pengembangan SDM yang beliau lakukan dan bidang pertanian yakni jagung, itulah Legacy pak fadel yang hari ini keunggulan Gorontalo benar-benar terjadi. Karena produksi kita sekarang 2 juta ton, di zaman beliau hanya 400 ribu ton,”tandasnya.
Liputan: Irfan Mohamad