LIMBOTO – Tim Penggerak PKK Kabupaten Gorontalo, kembali gagas program Inovasi, yakni program Sekolah pasar atau market school. Sekolah dibawah naungan Insan Madani Gorontalo telah resmi dilaunching Bupati Gorontalo, Prof. Nelson Pomalingo, M.Pd, dengan tema “PKK Mengajar di Era Merdeka Belajar”. Sebagai awal percontohan, sekolah pasar yang dipilih awal adalah Pasar Tradisonal Kayubulan kecamatan Limboto, Kamis (13/07/2023).
Ketua TP-PKK Kabupaten Gorontalo, Prof. Fory Armin Naway,mengatakan, Ide menggagas sekolah pasar sebagai upaya minimalisir tingginya angka putus sekolah, angka pengangguran, intinya, sekolah pasar untuk akomodir anak putus sekolah (APS).
Ketua PGRI Kabupaten Gorontalo itu menambahkan, sekolah pasar ini Kerjasama dengan sejumlah OPD, antara lain dinas Pendidikan dan kebudayaan, dinas sosial, dinas perindag, dinas nakertrans, Dinas Capil, dan dinas P3A serta darma Wanita persatuan Kabupaten Gorontalo.
“Anak -anak tidak harus formal, tidak harus merah, tidak ada mata pelajaran ditakuti,anak -anak benar benar belajar enjoy, materi pelajaran diberikan guru sesuai lingkungan dan potensi anak. Hal ini sesuai dengan program merdeka belajar dicanangkan kementerian pendidikan dan kebudayaa RI, Merdeka belajar episode 24,” terangnya.
Ia mengatakan, anak didik tidak harus berseragam, karena memang kami memahami kondisi orang tua mereka. Namun, Kedepan jika jika anak -anak ini sudah benar -benar bergabung dan minimal sudah menyatu dengan kondisi sekolah maka kami akan upayakan mengangkat orang tua asuh.
“Kenapa orang tua asuh, karena rata-rata orang tua mereka tidak mampu. Bukan saja dari sisi IQ namun rata-rata mereka tidak mampu.” terang Fory Armin Naway.
Lanjut Fory Naway, sekolah non formal ini dibentuk untuk mendekatkan anak putus sekolah dengan akses sumber daya yang selama ini sulit dijangkau. Kata Fory, Mereka ini bukan tidak mau sekolah, tapi ada keterbatasan sumber daya yang mengakibatkan mereka tidak bersekolah.
“Oleh karena itu, melalui program ini kami berusaha menjemput bola dengan mendekatkan akses sumber daya,” ungkap Fory Naway. Guru besar UNG itu menambahkan, program sekolah pasar ini akan menyasar di seluruh pasar besar di Kecamatan yang tersebar di Kabupaten Gorontalo.
“Semua pasar. Karena memang di pasar -pasar itu banyak anak-anak yang sudah putus sekolah,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Nelson, saat melanching program sekolah pasar ini menyampaikan apresiasinya atas ide dan gagasan oranisasi PKK tersebut. Karena bagi Nelson, ternyata banyak anak-anak yang putus sekolah yang sudah dipekerjakan untuk membantu ekonomi keluarga, karena itu kita dekatkan sekolah dengan mereka dengan demikian ruang untuk belajar akan baik,sehingga dengan demikian ekonominya tetap jalan dan pendidikannya juga jalan.
“Kita berharap bukan saja sukses dalam pendiidkan tapi sukses dalam kehidupannya, masa depan mereka lebih cerah disbanding hari ini,”tegasnya.
Ia pun berharap kurikulum yang diterapkan dalam proses kegiatan belajar mengajar mengikuti kesetaraan paket A,B dan C.
Laporan: Irfan Mohamad